Link Sukses

Banner 728x90 :

Thursday, 8 October 2015

Donie Yen Riwayat Hidup

Donnie Yen bernama lengkap Donnie Yen Ji Dan, ia dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1963. Donnie Yen merupakan seorang aktor laga dari Hong Kong, Ahli bela diri, koreografer, Sutradara, Produser film dan Juara Turnamen Wushu. Ia sering bermain dengan aktor-aktor ternama dari asia seperti Jackie Chan, Jet Lee, serta Aktris Michele Yeoh. Donnie Yen banyak dikenal orang sebagai tokoh yang mempopulerkan seni beladiri wing Chun yang dikembangkan oleh Ip Man atau Ip Kai Man yang juga merupakan guru beladiri Bruce Lee. Donnie Yen sukses dikenal sukses berperan sebagai Ip Man seorang master beladiri Wing Chun di film Ip Man tahun 2008 yang kemudian sukses menembus jajaran Box Office. Dampak dari film tersebut mengakibatkan banyaknya orang yang ingin mendalami beladiri wing chun yang dikembangkan oleh Ip Man. Putra Ip Man yaitu Ip Chun bahkan berterima kasih kepada Donnie Yen yang telah memperkenalkan seni beladiri keluarganya dan membuat keluarganya dikenal orang. Donnie Yen merupakan salah satu aktor laga termahal di asia.

Biografi Donnie Yen
Donnie Yen dilahirkan di Taishan, Guangdong, Cina. Ibunya bernama Bow sim Mark yang juga seorang master seni bela diri wanita, kemudian ayahnya bernama Klyster Yen yang berkerja sebagai editor surat kabar Ketika Donnie Yen berumur dua tahun, keluarganya pindah ke Hong Kong, dan kemudian ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat ketika Donnie Yen berusia 11 tahun. Adik perempuan Donnie Yen bernama Chris Yen, juga seorang seniman bela diri dan aktris film yang muncu di Film Adventures of Johnny Tao : Rock Around the Dragon yang diproduksi tahun 2007. Di usia mudanya, Donnie Yen di bawah pengaruh dari ibunya yang mengajarkan Donnie Yen untuk mengembangkan minat dan bakat dalam seni bela diri dan ia mulai bereksperimen dengan berbagai gaya, termasuk t'ai chi dan lainnya tradisional seni bela diri Cina.

Donnie Yen difokuskan untuk berkonsentrasi berlatih seni bea diri wushu setelah putus sekolah . Orang tuanya khawatir bahwa ia menghabiskan waktu terlalu banyak di Combat Zone Boston, sehingga mereka mengirim dia ke Beijing pada program pelatihan wushu selama dua tahun. Ketika Donnie Yen memutuskan untuk kembali ke Amerika Serikat, ia pergi ke Hong Kong dan bertemu koreografer Yuen Woo ping disana. Donnie Yen juga berlatar belakang dari keluarga musisi. Ibunya adalah penyanyi sopran, selain menjadi guru seni bela diri di Boston, sementara ayahnya adalah seorang pemain biola. Di usia mudanya, ia diajarkan oleh orang tuanya untuk bermain alat musik, termasuk piano. Ia juga tahu menari Hip Hop dan breakdance.

Donnie Yen awalnya berperan sebagai seorang stuntman dalam film-film awalnya yaitu di Shaolin Drunkard (1983) and Taoism Drunkard (1984) Pada usia 20, Donnie Yen mendapat peran Akting pertamanya dalam film Drunken Tai Chi 1984. Setelah syuting di film Drunken Tai Chi dan Tiger Cage (1988), Donnie Yen membuat terobosan dengan berperan sebagai lawan main jet Lee sebagai jenderal Nap lan di Once Upon a Time di China II (1992), Ia menjadi lawan bertarung tokoh Wong Fei-hung yang dimainkan oleh Jet Li. Donnie Yen kemudian berperan sebagai tokoh utama dalam film Iron Monkey di tahun 1993. Donnie Yen dan Jet Lee tampil bersama lagi di Hero film 2002, di mana Donnie Yen memainkan tombak yang berjuang dengan karakter Jet Lee, seorang pendekar yang tidak disebutkan namanya. Film ini dinominasikan dalam penghargaan Oscar kategori Bahasa Asing Terbaik di tahun 2003.

Pada tahun 1995, Yen membintangi peran sebagai Chen Zhen di serial Televisi Fist of Fury yang diproduksi oleh ATV, yang diadaptasi dari film 1972 dengan judul yang sama yang dibintangi Bruce Lee sebagai Chen Zhen. Pada tahun 1997, Yen memulai debutnya sebagai sutradara di perusahaan produksi Film
Bullet, film yang disutradarainya yaitu Wolf legend (1997) dan Kiss Balistik (1998), di mana ia memainkan tokoh utama. Donnie Yen melanjutkan untuk peruntungannya di bidang koreografi adegan perkelahian dan muncul dalam peran kecil di beberapa film Hollywood, seperti Highlander : Endgame (2000) dan Blade II (2002).

Pada tahun 2003, Donnie Yen bermain se bagai tokoh antagonis bersama Jackie Chan di Film Shanghai Knights. Donnie Yen yang terus bekerja sama dengan Wilson Yip di film Flash Point (2007) di mana ia membintangi sebagai tokoh utama dan menjabat sebagai koreografer produser dan pemeran di film. Dia memenangkan Best Action Choreography di Film Awards Golden Horse dan Hong Kong Film Awards untuk penampilannya dalam film Flash Point.
Pada tahun 2008, Donnie Yen membintangi tokoh Ip Man, yang menceritakan perjalanan ahli beadiri wing Chun Ip Man yang merupakan master bela diri dari Bruce Lee. Film Ip Man ditandai kolaborasi keempat Donnie Yen dengan sutradara Wilson Yip, mempertemukan dia dengan rekan bintang bintang seperti Sha Po Lang, Sammo Hung dan Simon Yam. Ip Man menjadi film box office cina terbesar sampai saat ini yang menampilkan peran Donnie Yen sebagai tokoh utama. Pada bulan Agustus 2011, Donnie Yen sedang berlibur dengan keluarganya di Amerika Serikat, dia menerima undangan produser Avi Lerner untuk membintangi film The Expendables 2. Namun donnie Yen mempertimbangkan tawaran itu,karena ia banyak juga banyak memrankan fim lain saat itu kemudian Donnie Yen ke Hong Kong dan mengungkapkan kepada media bahwa ia telah menolak peran yang ditawarkan tersebut di film The Expendables 2.
Pada September 2011, Yen mengungkapkan bahwa ia mengambil peran komedi di film Ends Well 2012 dan Cop Thunder, dan akan bekerja sama dengan Sandra Ng dalam film pertama. Selain menjadi seorang seniman bela diri dan aktor terkenal, Yen juga merupakan koreografer kelas dunia, dan di koreografi nya telah diakui melalui berbagai penghargaan yang telah dicapainya. Dalam beberapa tahun terakhir, donnie Yen berhasil memasukkan seni bela diri campuran (MMA) dalam koreografi di berbagai film,. Dalam beberapa tahun terakhir, Donnie Yen berkerja sebagai koreografer dan memenangkan penghargaan sebagai "Aksi Koreografi Terbaik" di Hong Kong Movie Awards pada tahun 2008 dan 2011.

Wednesday, 7 October 2015

Jawaban Wawancara Kerja Terbaik: Penting Sekali

Apakah Anda akan menghadapi sesi interview kerja dalam waktu dekat? Atau Anda sedang ingin mencoba pindah ke pekerjaaan lain? Nah, interview adalah bagian yang sangat menentukan diterima atau tidaknya Anda pada suatu pekerjaan. Anda ingin sukses menghadapinya? Selamat membaca :)
Dalam wawancara kerja, ada beberapa pertanyaan umum yang biasa ditanyakan kepada calon pekerja untuk mengisi posisi yang diinginkan. Dengan mengetahui jawaban terbaik dari setiap pertanyaan di sesi interview ini, rasa tertekan Anda saat wawancara akan berkurang dan Anda akan lebih berpeluang diterima di posisi yang Anda inginkan :)
Karena rasa tertekan pada saat interview bisa menyebabkan jawaban Anda kacau, lebih baik Anda mempersiapkan dahulu jawaban dari pertanyaan yang sangat sering muncul pada sesi ini. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang hampir selalu muncul. Selamat mempersiapkan jawabannya ya.

Pertanyaan 1 : Ceritakan tentang diri Anda

Sejauh ini, kalimat ini adalah pertanyaan yang paling sering muncul dalam sesi interview di tempat kerja. Bisa dikatakan, pertanyaan ini membuat hampir semua orang merasa grogi karena harus menceritakan dirinya sendiri. Bagaimana cara menaklukannya? Jawaban terbaik dari pertanyaan ini adalah dengan memberikan deskripsi singkat tentang diri Anda dan sedikit ceritakan pengalaman kerja maupun latar belakang pendidikan Anda. Ingat, singkat saja.
Lebih bagus lagi jika Anda bisa mempersiapkan jawaban terbaik untuk pertanyaan ini sebelum Anda benar-benar berada dalam sesi interview. Anda akan jauh merasa lebih percaya diri dalam menjawabnya. Ga percaya? Buktikan ya :)

Pertanyaan kedua : Jelaskan mengapa perusahaan harus merekrut Anda?

Poin penting mengapa interviewer menanyakan hal ini kepada Anda adalah karena mereka ingin melihat seberapa cocok diri Anda untuk posisi yang mereka tawarkan. Cara paling mudah untuk memberikan jawaban terbaik dari pertanyaan ini adalah dengan membuat diferensiasi diri Anda dengan para pelamar yang lain. Sebutkan keunikan diri Anda yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan. Tentunya harus jujur dan tidak mengada-ngada ya 😀
Misalkan jika saat ini Anda melamar di bagian marketing, sebutkan keunikan Anda yang pandai mempengaruhi orang lain. Ini akan menjadi poin tersendiri bagi Anda di mata HRD. Meskipun mungkin Anda memiliki beberapa kelebihan lain, Anda hanya perlu menyebutkan keahlian Anda yang berkaitan dengan pekerjaan yang sedang Anda lamar. Jangan mengatakan Anda pandai dan teliti dalam keuangan jika Anda melaamar sebagai public relations dan tak perlu mengatakan Anda pintar presentasi jika posisi yang ingin Anda lamar adalah akuntan.

Pertanyaan Ketiga : Mengapa Anda resign dari tempat kerja sebelumnya?

Nah, pertanyaan ini bukan hanya sering muncul, tetapi ia juga menjadi trik bagi perusahaan untuk mengetahui niat Anda sebenarnya dalam melamar pekerjaan baru.
Hati-hati, banyak orang terjebak dalam pertanyaan ini. Mereka seringkali mengatakan resign karena gaji yang terlalu kecil atau bosan dengan rutinitas.
Hmmm… coba posisikan diri Anda menjadi pihak perusahaan yang sedang mewawancarai Anda. jika Anda mengatakan resign dari pekerjaan lama karena gaji yang kecil, perusahaan akan menyimpulkan bahwa Anda bisa sewaktu-waktu meninggalkan pekerjaan untuk mencari gaji yang lebih besar. atau ketika Anda mengatakan bosan dengan rutinitas di pekerjaan yang lama, perusahaan akan meragukan Anda karena. Bagaimanapun juga setiap pekerjaan akan menjadi rutinitas seiring berjalannya waktu.
Cobalah lebih cerdik dalam menjawab pertanyaan ini. Kuncinya, jangan beri jawaban berdasarkan kondisi perusahaan lama Anda namun beri jawaban berdasarkan apa yang membuat Anda tertarik bekerja di perusahaan baru. Bisa dikatakan, ini akan ‘menyelamatkan’ Anda :)

Pertanyaan Keempat : Apa kekurangan dan kelebihan Anda?

Tahukah Anda bahwa ini merupakan pertanyaan yang paling sulit dijawab? Beberapa orang akan merasa kesulitan dan serba salah ketika menghadapi pertanyaan semacam ini. Mengapa serba salah? Ketika kita mengemukakan kekurangan, kita khawatir bahwa nilai kita akan menjadi minus di mata perusahaan. akan tetapi jika kita menyampaikan kelebihan, kita juga khawatir jika dinilai terlalu percaya diri ataupun sombong.
Duh susah yaaa :(
Lalu bagaimana cara menyikapinya? Triknya adalah sebutkan kelebihan Anda dalam bentuk kekurangan. Misalkan seperti ini
“Saya memiliki kelemahan yaitu kadang terlalu ambisius dalam mencapai suatu target”
“Saya memiliki kelemahan yaitu begitu disiplin dan tepat waktu sehingga terkadang rekan kerja harus menyesuaikan dengan deadline yang saya buat”
“Saya memiliki kelemahan diantaranya adalah sering lupa waktu jika sudah presentasi atau menyampaikan keunggulan suatu produk”
Nah, dengan cara seperti ini, sesungguhnya Anda sedang menyampaikan kelebihan diri Anda namun dengan cara yang berbeda. Menarik kan? Selamat mencoba! :)

Pertanyaan Kelima : Tolong sampaikan tentang pengalaman Anda memecahkan suatu persoalan

Tujuan dari pertanyaan ini bagi perusahaan adalah untuk melihat seberapa baik Anda dalam menangani suatu masalah. Hal ini akan menjadi poin penting penilaian karena terkait keterampilan Anda ketika berada dalam tekanan kerja. Untuk pertanyaan kali ini, Anda perlu mengingat kembali prestasi/pencapaian yang pernah Anda dapatkan di tempat kerja sebelumnya atau pengalaman pribadi dalam hidup Anda yang berkaitan dengan karir. Ajukan setidaknya 2 cerita yang menarik.

Pertanyaan keenam : Apa yang Anda pikirkan tentang diri Anda 5 tahun mendatang?

Pertanyaan ini menjadi kunci bagi perusahaan untuk mengetahui apakah Anda seorang yang visioner/memiliki ambisi besar atau tidak. Bisa dipastikan mereka yang memiliki mimpi besar dalam hidup akan menjawab pertanyaan ini dengan mudah dan antusias. Namun, perusahaan juga bisa melihat bahwa calon pekerjanya adalah orang yang tidak memiliki visi ketika ia kebingungan dalam menjawab pertanyaan ini.
Selain itu, pertanyaan ini juga untuk menguji apa yang sebenarnya andaa inginkan dalam hidup atau apa yang menjadi passion terbesar dalam hidup Anda.
Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan antusias. Ini adalah kuncinya. Pikirkan jauh-jauh hari sebelum saat wawancara untuk mematangkan jawaban Anda.

Pertanyaan Ketujuh : Berapa gaji yang Anda harapkan dari perusahaan?

Ini adalah pertanyaan yang membuat sebagian calon pekerja merasa kikuk. Akan ettapi jangan khawatir, kami punya trik untuk mengatasinya :)
Bagi Anda yang belum memiliki banyak pengalaman dalam interview, katakan bahwa Anda tidak memiliki gambaran terhadap standar perusahaan. namun, tetaplah berikan batas minimal gaji yang Anda inginkan.
Cobalah untuk tidak menyebutkan jumlah spesifik gaji yang Anda inginkan namun katakanlah dalam bentuk kisaran. Seperti antara 5- 10 juta, bukan jumlah spesifik seperti 7,5 juta misalnya.
7 hal tadi adalah pertanyaan yang paling sering ditemui dalam sesi interview kerja. Namun bagaimana jika Anda diberikan pertanyaan yang sama sekali tidak umum atau tidak Anda bayangkan sebelumnya?
Tenang, jangan panik. Kami juga punya solusinya untuk Anda. hehehe 😀
Beberapa pertanyaan tidak umum yang seringkali ditanyakan adalah seputar :

1. Mengapa Anda pernah mendapatkan nilai C?

Kunci jawabannya adalah : saat kuliah saya tidak hanya menjadikan mata kuliah sebagai satu-satunya tempat pembelajaran. Selain kuliah, saya juga aktif dalam beberapa kegiatan dengan tujuan meningkatkan soft skills saya.

2. Anda sudah lulus 10 bulan yang lalu, tapi mengapa Anda belum mendapatkan pekerjaan?

Kunci jawabannya adalah : Saya menghabiskan begitu banyak waktu tenaga dan pikiran selama menjalani masa studi. Setelah lulus, saya sengaja mengistirahatkan diri saya sejenak agar bisa kembali fresh dan semangat saat menjalani kehidupan baru dalam karir.

3. Mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini?

Kunci jawabannya adalah : sebutkan kelebihan perusahaan yang membuat Anda tertarik. Fokus pada apa yang ada di perusahaan, bukan pada kecenderungan diri Anda.
Nah sampai sini, apakah Anda sudah siap menjalani sesi interview berikutnya? Semoga berhasil ya…
Oiya Anda juga bisa share pengalaman Anda saat interview dengan komentar di bawah. Siapa tahu itu akan bermanfaat bagi banyak orang 


Menjawab Pertanyaan Wawancara Kerja Tersulit

Sudah bukan rahasia lagi kalau interview atau wawancara pekerjaan merupakan hal paling kritikal untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Karena itu, tentu Anda tahu bahwa Anda harus mempersiapkan diri Anda seprima mungkin, baik fisik dan mental. Ketok kali ini akan memberi Anda tips untuk menghadapi delapan belas pertanyaan yang paling umum dan tersulit dalam sebuah wawancara pekerjaan.
1. Beritahukan kami tentang diri Anda?
Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat subjek: tahun-tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir terakhir.
2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?
Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, trget, permasalahan, gaya managemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan. Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda meluangkan waktu mencari tahu tentang perusahaan tersebut, namun jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya tentang perusahaan tersebut, tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut, dan jangan memberikan jawaban negatif seperti “Saya tahu perusahaan anda mengalami problema-problema, itu alasan saya disini”. Tekankan keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.
3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal-hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah, dan
4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.
5. Mengapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan ini saam seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-kemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.
6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?
Berikan jawaban yang berkisar pada oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.
7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?
Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.
8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.
9. Berapa lama Anda akan bersama kami?
Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.
11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?
Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.
12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.
13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya-tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.
14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?
Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.
15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.
16. Berapa gaji yang Anda minta?

Tips Cara Mendapatkan Nilai atau IPK Tinggi - IPK Cum Laude

Hmmm IP. Buat beberapa orang/mahasiswa IP itu ga terlalu penting tapi buat yang lain maybe very important dan berjuang abis-abisan buat dapat nilai yang tinggi supaya dapat IP tinggi pastinya. Btw uda pada tau belum IP itu apa?? hehehe siapa tau belum tau apa itu IP atau IPK aku jelaskan sedikit ya (soalnya dulu waktu baru masuk kuliah masih remang-remang di otakku apa itu IP or IPK hahaha)
Well, IP itu singkatan dari Indeks  Prestasi yang merupakan salah satu alat ukur prestasi di bidang akademik/pendidikan sobat di perguruan tinggi. Jenjangnya itu antara 0,00-4,00 makanya IP atau IPK paling tinggi itu 4,00. Kalo IPK itu singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif yang merupakan gabungan dari jumlah IP secara keseluruhan dibagi semester yang uda dijalanin. Misalnya nih kita dapat IP 3,6 semester 1 trus semster 2 dapat 3,5 nah tinggal jumlah tuh (3,6 + 3,5) / 2 semester = 3,55 berarti IPK sobat 3,55 gitu seterusnya sampe sobat ntar wisuda (paling cepat 8 semester untuk S1) berarti kumpulin tuh IP dari semster 1 sampe semester 8 dibagi 8 and itulah nanti yang jadi nilai akhir di Ijazah sobat.
Anyway terkait dengan IP Cum Laude yang artinya "Dengan Pujian", siapa sih yang ga pengen dapat IP tinggi alias IP Cum Laude (ada juga yang ga tau nulisnya dibilangnya IP KUMLAUT heheheh) pasti donk semua pengen apa lagi buat yang emang dari skul uda juara kelas wah pastinya ngejar IPK tinggi (kayak aku haha). kategori nilai untuk IP/IPK Cum Laude itu adalah 3,51-4,00
Btw nih sekilas info cuma mau bilang kalo pemberian standar nilai di setiap universitas atau perguruan tinggi itu beda-beda loh ada universitas yang dengan rentang nilai 85-100 dapat A, ada yang harus nilai 90-100 baru bisa dapat A, ada yang kalo nilai 80 dapat AB n soon tapi basically ga jauh-jauh beda jaraknya.
Sebenarnya IPK itu bukan lah suatu yang absolut untuk menentukan apakah seseorang itu pintar atau ga tapi paling tidak kan bisa jadi indikator menilai kemampuan yang diperoleh selama beberapa semester di bangku perkuliahan. Sebagian besar berpikir "masa bodo" dengan IPK pada hal menurutku pribadi IPK itu very important,,dari semenjak aku sekolah aku selalu berusaha mendapatkan nilai yang tinggi pastinya dengan belajar keras dan bekerja keras. Itu yang jadi tolak ukur buatku untuk selalu melaju lebih baik n lebih baik lagi tentunya dengan rajin belajar.
Lantas bagaimana caranya mendapatkan IPK tinggi atau IPK Cum Laude????
Dipostingan kali ini aku hanya berbagi aja sesuai dengan pengalaman ku dan juga pengalaman teman-temanku yang lain yang Cum Laude juga IPK nya :) boleh di praktekin apalagi buat sobat yang baru duduk dibangku perguruan tinggi.
 Biasakan dalam melakukan segala sesuatu itu dengan doa, kekuatan doa itu luar biasa loh,.,uda tau donk pastinya kata-kata yang sering kita dengar bekerja sambil berdoa, maka mintalah segala keperluanmu sama Tuhan, serahkan segala kekhawatiranmu pada-Nya :)
Tapi apa gunanya jika kita hanya berdoa dan bedoa aja tanpa ada usaha, Tuhan juga ga menyukai orang-orang yang malas,.,.makanya aku ada tips nih yang bisa sobat praktekkan sesuai dengan pengalamanku cos experience is the best teacher ever :)

1. Sejak awal kuliah usahakan HARUS bisa IP tinggi. it's a must because it's beginning from the start guys. Yups semua berawal dari dasar. Bangun fondasi yang kuat dengan berusaha dapet nilai tinggi di awal karena ini amat berdampak pada the next IP khususnya IPK...bayangin aja kalo sobat IP semester 1 and 2 aja uda 2,5 maka dapat IP 3,5 pun disemester selanjutnya kan bakal ga Cum Laude juga atau hasilnya ga maksimal (buat yang uda terlanjur IP dibawah 3 semster awal yah gpp juga sih sekarang tinggal berusaha sekeras mungkin buat ngejar IP tinggi disisa semester)
2. Kumpulin tugas tepat waktu. Ini penting sobat, kalo ada tugas yang suru kerjai yah kerjai sendiri "jangan nyontek" kalopun kerja sama ya harus tau bagaimana kok bisa hasilnya begitu jangan hanya mengandalkan orang lain tanpa mengetahui isi dari tugas itu. Kalo pun sobat nyontek atau mengandalkan hasil kerjaan orang lain ketahui mengapa jawabannya begitu atau tanya langsung orangnya (kalo dia jawab gini: "uda nyontek banyak nanya lagi" heheheh itu artinya sobat emang harus mikir sendiri, makanya belajar ahaha)
3. Aktif dikelas. IT'S A VERY MUST. ini kuncinya sobat..,,ampuh nih kalo menurut ku. Menurutku yah sepintar apapun orang kalo diemmmmmm aja di kelas ga aktif gitu dalam pembelajaran di kelas ya sama aja kan jadi look like a foolish juga, makanya harus aktif. Caranya bagaimana? misalnya kan dosen sering tuh (hampir setiap pertemuan) nanya tuh "ada pertanyaan"??? nah kesempatan tuh tanyakan apa yang belum sobat ngerti, kalo emang uda menguasai materinya tanyakan isu terkait dengan materi (pasti ada) yang sifatnya itu constructivism. Wah tu dosen pasti senang ditanya. JANGAN PERNAH MALU/TAKUT UNTUK BERTANYA. Kebanyakan mahasiswa takut untuk bertanya, takut kalo pertanyaannya salah, takut kalo pertanyaannya pertanyaan yang gampang banget sehingga masuk kategori "stupid question" dll, duh sobat aku bilangin nih yah jangan pernah berpikir begitu. Memang ada sebagian dosen yang mengucilkan mahasiswanya kalo pertanyaannya "stupid question" tapi tu jarang banget sangat jarang malah trust me cobain deh pasti ga diapa-apain kalo nanya.
Nah untuk masalah nanya-nanya nih aku ada tips untuk bertanya sama dosen yaitu sobat harus menguasai materinya dulu dari rumah trus buat daftar pertanyaan, pilih dari daftar pertanyaan sobat itu mana kira-kira pertanyaan yang layak untuk ditanyakan. Easy kan???

4. Selalu duduk ditempat duduk paling depan. Ingat nih sobat posisi menentukan prestasi. Terbukti nih dari aku SD sampe sekarang uda mau tamat kuliah selalu duduk depan paling depan malah. Jangan takut duduk di kursi/bangku paling depan apalagi buat mahasiswa baru aduhh hari gini masih takut-takut??? uda ga zaman takut duduk depan. Berdasarkan survey kecil-kecilan yang kulakukan terhadap beberapa orang, sebagian besar diantaranya mengatakan kalo duduk dikursi paling depan itu "ngeri" n "menakutkan" karena takut entar ditanyai yang macem-macem trus ga tau jawab malu deh,.,.hadohh mahasiswa kok mikirnya begitu,,,capek deh,.,kapan pintarnya,..well emang sobat "orang yang duduknya di kursi paling depan ga jaminan bakal dapat IPK tinggi" tapi kan SETIDAKNYA ada usaha kecil untuk mendekati tujuan kita tadi,.,jangan menyepelekan hal-hal kecil. Lagian dengan duuk di kursi paling depan sudah pasti lebih konsen mendengarkan dosen memberikan materi, kita ga terganggu dengan teman yang biasanya ribut dikursi belakang and lebih konsen deh karena pandangan kita lebih terpusat kedepan, apalagi buat yang pendek-pendek nih kayak aku hehhee usahakan pilih tempat duduk paling depan ya paling nggk kursi nomor 2 boleh lah :)
5. Kerjain apa yang disuruh dosen. Ketahui kira-kira apa yang disukai setiap dosen mata kuliah sobat terhadap mahasiswa. kalo bapa/ibu itu suka mahasiswa yang duduknya selalu didepan yah duduk selalu di depan (makanya cepat datang), ada dosen yang lebih liat mahasiswa dari segi penampilan (rapi, pakai rok buat yang cewek dll) macem-macem deh tinggal pintar-pintarnya sobat mengetahui apa yang disukai beliau dari mahasiswa
6. Beberapa hari/sehari sebelum masuk kuliah, pelajari dan bahas tuh materi mata kuliah. Tujuannya supaya waktu pembelajaran berlangsung sobat bisa dengan mudah mencerna atau nangkep apa yang dijelaskan dosen atau mahasiswa lain yang lagi presentase di depan kelas. Pokoknya baca deh berbagai referensi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari keesokan harinya. Jangan hanya mengandalkan diktat or 1 buku aja, baca tuh banyak referensi lain di internet (toh yang diinternet itu kan diambil dari buku juga), perbanyak deh referensi sobat mengenai materi yang akan dipelajari, dengan begitu, pasti lebih menguasai materinya kan asyik tuh tinggal nelan aja yang dijelaskan dosen hehehheeh kesempatan deh waktu dosen bilang "ada pertanyaan??" maka sobat bisa menghujaninya dengan pertanyaan yang uda sobat sediain (kan keren apalagi pertanyaan sobat belum dibahas sebelumnya)

7. Kalo dikampus sobat metode pembelajaran student centered learning kayak kami (UNIMED) dimana hampir setiap memasuki mata kuliah maka yang ada adalah "presentase n presentase" maka yang sobat lakukan sama juga dengan yang point nomer 6 yaitu mempersiapkan dengan matang materi yang akan dipresentasekan. Jangan karena kelompok sobat yang lain yang presentase maka sobat jadi santai tugeder ahahha jangan yah,,tanamkan dalam diri sobat or bayangkan kalo sobatlah yang akan presentase bukan kelompok lain, anggap bahwa kalian yang akan menyajikan makalah itu. Ingat sobat, siapkan pertanyaan terkait materi yang akan mereka bawakan. Pokoknya aktif deh
8. Persiapkan diri waktu mau ujian. Makanya sejak awal sobat harus tiap hari belajarnya. "Tiada hari tanpa belajar". Tanamkan prinsip itu dalam diri sobat sehingga ketika akan mengahadapi ujian sobat uda tinggal baca-baca aja deh ga perlu menghapal setengah mati. Kan enak gitu jadinya sobat ga usa nyontek waktu ujian. Nyontek itu ga bagus loh, ga malu apa ama diri sendiri...aduh masa mahasiswa nyontek kecuali "open book", tapi sejauh yang kurasakan sih lebih enak mengisi lembar jawaban ujian itu dengan kata-kata sendiri loh dari pada kata-kata yang dibuku, dosen pun lebih senang bacanya :) (yah tapi pastinya harus nyambung donk dengan pertanyaan)
9. Rajin Olahraga. Wah apa hubungannya nih?? Ya berhubungan lah sobat gimana sih, tau ga sih dengan kita berolahraga maka hormon-hormon penghasil keenceran otak (lupa hormon apa tuh cari di net aja uda pegel nih tangan ngetik ehhehehe) maksudnya hormon yang buat otak kita jalan itu akan bekerja aktif. Dengan begitu kan kita jadi lebih fokus, ga gampang capek and selalu fit setiap hari. Sobat tau sendiri kan seberapa besar manfaat dengan berolahraga??? Wahh "la terkataken pokoke"
Rajin-rajin aja olahraga biar makin pintar :)
 10. Bersikap Sopan dan Berpakaian Rapi. Ini uda pasti, setiap mahasiswa sudah selayaknya berpakaian rapi dan bersih ke kampus, masa kayak anak SD heheheh. Berpenampilan biasa aja jangan glamor (pake make up tebel2 buat cewek nih hadeeeehhh plis deh ga gue banget hahaha) uda gitu make aksesoris dimana-mana (kalung, anting gelang 10 kilo, katanya biar modis,,,kwkwkkw capek deh) lo kuliah ape mau shopping or fashionmode?????


SEJARAH SINGKAT JENDERAL BESAR TNI SUDIRMAN


Jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda. Saat usia Soedirman 31 tahun ia telah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit tuberkulosis paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya dalam perang pembelaan kemerdekaan RI. Pada tahun 1950 ia wafat karena penyakit tuberkulosis tersebut dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta.

Riwayat Hidup
Soedirman lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 – meninggal di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun. Soedirman dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana. Ayahnya, Karsid Kartowirodji, adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas, dan ibunya, Siyem, adalan keturunan Wedana Rembang. Soedirman sejak umur 8 bulan diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, seorang asisten Wedana Rembang yang masih merupakan saudara dari Siyem.

Pendidikan
Soedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta tapi tidak sampai tamat. Soedirman saat itu juga giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap.
Karir militer
  • Ketika jaman pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor di bawah pelatihan tentara Jepang.
  • Setelah menyelesaikan pendidikan di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Kemudian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TKR).
  • Soedirman dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip dan keyakinan, dimana ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Pribadinya tersebut ditulis dalam sebuah buku oleh Tjokropranolo, pengawal pribadinya semasa gerilya, sebagai seorang yang selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara.
  • Pada masa pendudukan Jepang ini, Soedirman pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Karesidenan Banyumas. Dalam saat ini ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan.
Paska kemerdekaan Indonesia
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Pasukan Sekutu dan Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Soedirman mendapat prestasi pertamanya sebagai tentara setelah keberhasilannya merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah. Soedirman mengorganisir batalyon PETA-nya menjadi sebuah resimen yang bermarkas di Banyumas, untuk menjadi pasukan perang Republik Indonesia yang selanjutnya berperan besar dalam perang Revolusi Nasional Indonesia.

Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 12 November 1945, Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang RI. Selanjutnya dia mulai menderita penyakit tuberkulosis, walaupun begitu selanjutnya dia tetap terjun langsung dalam beberapa kampanye perang gerilya melawan pasukan NICA Belanda.

Peran dalam Revolusi Nasional Indonesia
Menangnya Pasukan Sekutu atas Jepang dalam Perang Dunia II membawa pasukan Belanda untuk datang kembali ke kepulauan Hindia Belanda (Republik Indonesia sekarang), bekas jajahan mereka yang telah menyatakan untuk merdeka. Setelah menyerahnya pasukan Jepang, Pasukan Sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang. Ternyata pasukan sekutu datang bersama dengan tentara NICA dari Belanda yang hendak mengambil kembali Indonesia sebagai koloninya. Mengetahui hal tersebut, TKR pun terlibat dalam banyak pertempuran dengan tentara sekutu.

Perang besar pertama yang dipimpin Soedirman adalah perang Palagan Ambarawa melawan pasukan Inggris dan NICA Belanda yang berlangsung dari bulan November sampai Desember 1945. [3] Pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Soedirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember 1945, Soedirman melancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris di Ambarawa. Pertempuran terkenal yang berlangsung selama lima hari tersebut diakhiri dengan mundurnya pasukan Inggris ke Semarang. Perang tersebut berakhir tanggal 16 Desember 1945.
Setelah kemenangan Soedirman dalam Palagan Ambarawa, pada tanggal 18 Desember 1945 dia dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Soedirman memperoleh pangkat Jenderal tersebut tidak melalui sistem Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tapi karena prestasinya.

Peran dalam Agresi Militer II Belanda
Saat terjadinya Agresi Militer II Belanda, Ibukota Republik Indonesia dipindahkan di Yogyakarta, karena Jakarta sudah diduduki oleh tentara Belanda. Soedirman memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II tanggal 19 Desember 1948 tersebut. Dalam perlawanan tersebut, Soedirman sudah dalam keadaan sangat lemah karena penyakit tuberkulosis yang dideritanya sejak lama. Walaupun begitu dia ikut terjun ke medan perang bersama pasukannya dalam keadaan ditandu, memimpin para tentaranya untuk tetap melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda secara gerilya.

Penyakit yang diderita Soedirman saat berada di Yogyakarta semakin parah. Paru-parunya yang berfungsi hanya tinggal satu karena penyakitnya. Yogyakarta pun kemudian dikuasai Belanda, walaupun sempat dikuasai oleh tentara Indonesia setelah Serangan Umum 1 Maret 1949. Saat itu, Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta dan beberapa anggota kabinet juga ditangkap oleh tentara Belanda. Karena situasi genting tersebut, Soedirman dengan ditandu berangkat bersama pasukannya dan kembali melakukan perang gerilya. Ia berpindah-pindah selama tujuh bulan dari hutan satu ke hutan lain, dan dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah dan dalam kondisi hampir tanpa pengobatan dan perawatan medis. Walaupun masih ingin memimpin perlawanan tersebut, akhirnya Soedirman pulang dari kampanye gerilya tersebut karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkannya untuk memimpin Angkatan Perang secara langsung. Setelah itu Soedirman hanya menjadi tokoh perencana di balik layar dalam kampanye gerilya melawan Belanda.

Setelah Belanda menyerahkan kepulauan nusantara sebagai Republik Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den Haag, Jenderal Soedirman kembali ke Jakarta bersama Presiden Soekarno, dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Ketokohan Soedirman



Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.

Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.

Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.


Sudirman yang dilahirkan di Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916, ini memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai tamat. Sudirman muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan ini kemudian menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang.

Sementara pendidikan militer diawalinya dengan mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah selesai pendidikan, ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Ketika itu, pria yang memiliki sikap tegas ini sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang dan bertindak kasar terhadap anak buahnya. Karena sikap tegasnya itu, suatu kali dirinya hampir saja dibunuh oleh tentara Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.

Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.

Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.
Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.

Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.

Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun.

Kematian

Pada tangal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah karena sakit tuberkulosis parah yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. Pada tahun 1997 dia mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh beberapa jenderal di RI sampai sekarang.


Warisan budaya
  • Patung dan monumen Jenderal Soedirman didirikan di banyak kota di Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya.
  • Banyak kota besar di Indonesia mempunyai jalan raya yang dinamakan “Jalan Jenderal Sudirman”.
  • Monumen Jenderal Soedirman di Surabaya
  • Sebuah perguruan tinggi negeri di Purwokerto, Jawa Tengah diberi nama Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
Patung Jenderal Soedirman di Jakarta


Sebuah patung megah patung Jenderal Sudirman mewarnai Ibu Kota Jakarta. Patung berukuran 12 meter itu terdiri atas, tinggi patung 6,5 meter dan voetstuk atau penyangga 5,5 meter, terletak di kawasan Dukuh Atas, tepatnya depan Gedung BNI, di tengah ruas jalan yang membelah Jalan Sudirman dan berbatasan dengan Jalan Thamrin. Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton dengan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Sunario.

Sosok Jenderal Sudirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Karena berdiri di tengah kawasan yang penuh dengan beragam aktivitas, patung sengaja didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian.

Biaya pembangunan patung yang menelan dana Rp 6,6 miliar berasal dari pengusaha, bukan dari APBD DKI. Sebagai kompensasinya pengusaha mendapat dua titik reklame di lokasi strategis, Dukuh Atas. Sementara yang menentukan penyandang dana diserahkan kepada keluarga Sudirman. Pengusaha yang telah ditunjuk mendanai pembangunan patung, yakni PT. Patriamega. Sebagai kompensasinya, PT. Patriamega memperoleh dua titik reklame di lahan strategis di Dukuh Atas, yakni di titik A dan 6B. Bagi kalangan penyelenggara reklame, titik tersebut adalah sangat strategis dan nilai jualnya paling mahal































Di Bodas Karangjati lah Sudirman dilahirkan, tepatnya di kabupaten Purbalingga tanggal 24 Januari 1916. Pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Guru Muhammadiyah di Solo, tapi tidak sampai tamat. Kemudian ia menjadi guru di Muhammadiyah Cilacap. Semasa mudanya Sudirman aktif dalam organisasi pramuka dan terkenal sangat disiplin.
Dimasa pendudukan Jepang, Sudirman sangat memperhatikan masalah sosial. Lalu ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Dan ia juga menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Keresidenan Banyumas.
Pada masa itu pula Sudirman mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Kemudian ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Jasa pertama Sudirman setelah kemerdekaan ialah merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas.
Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR
) terbentuk, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V / Banyumas dengan pangkat kolonel. Bulan Desember 1945 ia memimpin pasukan TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa. Tanggal 12 Desember dilancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Akhirnya pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.
Dalam Konferensi TKR tanggal 12 Nopember 1945 Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR. Lalu tanggal 18 Desember 1945 ia dilantik oleh Presiden dengan pangkat Jenderal. Sejak itu TKR tumbuh menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sewaktu Belanda melancarkan Agresi Militer II, Jendral Sudirman sedang sakit, tetapi ia menolak saran Presiden untuk tetap tinggal didalam kota. Kurang lebih tujuh bulan ia mempimpim perang gerilya di hutan-hutan dan gunung-gunung. Banyak penderitaan yang dialaminya terutama penyakitnya sering kambuh dan tidak tersedianya obat-obatan.
Pulang dari medan gerilya, karena masih sakit, ia tidak dapat memimpin Angkatan Perang secara langsung, tetapi buah pemikirannya selalu dibutuhkan oleh Pemerintah.
Pengalima Besar Jenderal Sudirman meninggal dunia di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950 dan dimakamkan di Taman Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
 
 Pembelengguan Sebuah Fakta Sejarah
Judul: Tingkah Laku Politik Panglima Besar Soedirman
Penulis:Dr Abdul Haris Nasution, Dr H Roeslan Abdulgani, Prof SI Poeradisastra, Sides Sudyarto DS (editor)
Kompas, 13 Maret 2003. SOEDIRMAN, salah seorang pahlawan nasional dan simbol Tentara Nasional Indonesia (TNI) bukanlah nama yang asing di telinga. Ia mendapat tempat istimewa dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia karena menjabat panglima angkatan bersenjata pada awal berdirinya republik ini. Namun, pengetahuan tentang Soedirman yang diberikan bangku sekolah tidak pernah cukup mendalam. Sementara ketersediaan literatur yang membahas Soedirman secara khusus jumlahnya tidak memadai.

Dalam kurun waktu 25 tahun pertama pascakemerdekaan, tercatat hanya ada satu buku saja yang menempatkan Soedirman sebagai pokok bahasan, yaitu "Djenderal Soedirman Pahlawan Kemerdekaan" (1963) yang ditulis Solichin Salam. Selebihnya pembahasan tentang Soedirman selalu hanya merupakan pelengkap bagi kerangka bahasan lain seperti tentang gerakan Pemuda Muhammadiyah, kepanduan Hizbul Wathan, perang revolusi kemerdekaan, tentara, politik militer, hingga tentang Tan Malaka.
Baru sekitar tahun 1980-an mulai bermunculan buku yang membahas Soedirman secara lebih spesifik, seperti "Perjalanan Bersahaja Jenderal Sudirman" karya SA Soekanto (1981), "Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman: Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia, Kisah Seorang Pengawal" (1992) yang ditulis Tjokropranolo, mantan Gubernur DKI Tahun 1977-1982, atau "Panglima Besar Jenderal Sudirman Kader Muhammadiyah" (2000) karya Sardiman AM. Meskipun cukup banyak kuantitasnya, namun sebagian besar buku yang hadir tersebut cenderung mengaitkan tokoh ini dengan dunia ketentaraan dan lebih berupa memoar atau biografi Soedirman sebagai seorang tokoh.
Sedikit saja buku seperti "Genesis of Power General Sudirman and the Indonesian Military in Politics 1945-49" (1992) yang ditulis Salim Said, yang mengupas sikap dan pandangan politik Soedirman secara lebih mendalam, baik menyangkut penentangan Soedirman terhadap langkah politik pemerintah yang menjalin kerja sama dengan Belanda, tentang langkah-langkah politis yang diambil Soedirman dalam rangka mengedepankan sikap politiknya, dan keterkaitan Soedirman dengan Peristiwa 3 Juli 1946. Umumnya jika sampai pada pembahasan tentang hal tersebut, penulis-penulis cenderung "melindungi" keterlibatan Soedirman dalam peristiwa yang diyakini sebagai upaya coup d' ètat dan "membersihkan" kecenderungan ideologi kiri Soedirman dengan berbagai alasan.
Fakta sejarah tersebut memang rawan dibicarakan ketika rezim yang berkuasa bersandar pada kekuatan militer yang mengangkat Soedirman sebagai panglima besarnya. Tak ayal lagi, ketika buku yang menganalisis Peristiwa 3 Juli 1946 terbit, pemerintah Orde Baru langsung membelenggu peredarannya lewat daftar cekal Kejaksaan Agung (Kejagung). "Tingkah Laku Politik Panglima Besar Soedirman", buku yang mengangkat Peristiwa 3 Juli 1946 sebagai fokus bahasan, memaparkan pergolakan internal para elite politik Indonesia pada awal kemerdekaan dengan titik berat telaah pada pandangan dan sikap politik yang diambil Soedirman selaku panglima besar dalam menanggapi berbagai situasi politik yang berkembang saat itu.
Panglima Besar Soedirman" merupakan kumpulan beberapa tulisan, di antaranya tulisan dua pelaku sejarah bangsa ini yaitu Abdul Haris Nasution dari kalangan militer dan Roeslan Abdulgani yang mewakili unsur sipil yang turut berjuang dalam perang kemerdekaan. Selain itu, termaktub pula analisis terhadap Peristiwa 3 Juli 1946 dari SI Poeradisastra, sejarawan dan Guru Besar UI, dan rangkuman dari Sides Sudyarto DS, pemenang sayembara puisi Prasasti Ancol tahun 1977 dan mantan wartawan yang pernah bergabung di Kompas tahun 1974-1981.
Buku yang pertama kali dicetak sebanyak 5.000 eksemplar dan diluncurkan sekitar awal tahun 1984, ini tamat riwayat peredarannya di masyarakat kurang lebih enam bulan kemudian, tepatnya tanggal 28 Agustus 1984, setelah diharamkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) lewat fatwa No 167/JA/8/1984. Menurut Sides, editor buku itu yang sempat diinterogasi Kejagung sebanyak sembilan kali, tidak ada alasan formal yang menjadi landasan pencekalan buku yang bermuatan fakta sejarah tersebut.
Dalam "Tingkah Laku Politik Panglima Besar Soedirman", Nasution menuangkan pengalaman pribadi sebagai prajurit di lapangan yang langsung menerima perintah Soedirman. Sebagai seorang bawahan, ia lebih banyak menyoroti kepemimpinan Soedirman sebagai panglima besar dalam menyikapi berbagai kondisi politik bangsa dan menghindari pembahasan tentang Peristiwa 3 Juli 1946. Meskipun begitu, ia mengakui bahwa dirinya berseberangan pendapat dengan Soedirman dalam persoalan "Reorganisasi-Rasionalisasi" (Re-Ra) tentara yang merupakan imbas dari Perjanjian Renville tahun 1948.
Dalam mengulas Soedirman, Abdulgani menempatkan panglima besar tersebut dalam konteks pertikaian ideologi yang mendominasi kala itu. Meskipun dalam Peristiwa 3 Juli 1946 di Yogyakarta Soedirman dituduh membantu upaya coup d' ètat terhadap duet Soekarno-Hatta, dengan membebaskan orang-orang dari kelompok Marxisme-Leninisme independen (Tan Malaka) yang ditahan di Penjara Wirogunan, namun menurut Abdulgani tekad untuk mempertahankan kemerdekaan dan loyalitas terhadap negara tetap dipegang teguh Soedirman yang secara historis masuk dalam kelompok Islamisme, namun bukan aliran yang fanatik dan intoleran. Walaupun sempat berseberangan pandangan politik dengan pemerintah yang saat itu dikuasai kelompok Marxisme-Liberalisme moderat (Amir Sjarifuddin dan Sjahrir), Soedirman tidak memanfaatkan posisi panglima besar yang strategis untuk menggulingkan pemerintah resmi Soekarno-Hatta.
Poeradisastra sebagai seorang sejarawan berupaya obyektif dalam melihat fakta Peristiwa 3 Juli 1946. Analisis terhadap rangkaian kejadian, proses sidang di Mahkamah Agung, kesaksian Soedirman, serta pernyataan dan pembelaan dari para pelaku yang terlibat dalam peristiwa itu, seperti Iwa Koesoema Soemantri, Ahmad Soebardjo, dan M Yamin dari kubu Persatuan Perjuangan yang berafiliasi pada Tan Malaka, melahirkan satu kesimpulan bahwa telah terjadi tawar-menawar antara Soedirman dengan para anggota Kabinet Sjahrir yang secara coute que coute membentuk pra-anggapan peristiwa tersebut sebagai suatu coup d' ètat.
Meskipun Poeradisastra tidak mengingkari keterlibatan Soedirman dalam Peristiwa 3 Juli 1946, namun ia yakin Soedirman melakukan negosiasi tersebut untuk menyelamatkan keutuhan komando tentara saat itu. Sejarah membuktikan, Soedirman tetap menjaga manunggalnya tentara dengan pemerintah. Ia mengorbankan hati nuraninya yang tidak setuju dengan keputusan pemerintah untuk berkompromi dengan Belanda demi persatuan negara dan membayar beban psikologisnya dengan kesehatan yang kian hari semakin memburuk.
Upaya meminta Soekarno mengubah susunan Kabinet Sjahrir dan menerima minimum program Persatuan Perjuangan 7 pasal yang dikenal dengan Peristiwa 3 Juli 1946, memang tidak dibahas secara mendalam dalam wacana sejarah Indonesia selama ini. Padahal, peristiwa tersebut jelas melibatkan Soedirman yang disinyalir mendukung Persatuan Perjuangan yang berada di bawah komando Tan Malaka. Kedekatan dan kesamaan visi Soedirman dengan Tan Malaka yang oleh Orde Baru dituding sebagai komunis mengindikasikan ideologi yang dianut Soedirman.Hal inilah yang coba ditutupi rezim Orde Baru yang berdiri di atas kekuatan militer. Bagaimana publik akan bereaksi jika menyadari fakta bahwa Panglima Besar TNI adalah seorang sosialis! (Nurul Fatchiati)

Fakultas, Jurusan dan Program Studi di UNSOED
Fakultas Ekonomi
Akuntansi, Manajemen, Ilmu Studi Pembangunan, Program D3

Fakultas ISIP

Sosiologi, Komunikasi, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Politik


 Hukum Pidana, Hukum Keperdata, Hukum Tata Negara, Hukum Adm. Negara, Hukum Internasional, Hukum Acara


Produksi Ternak, Nutrisi & Makanan Ternak, Sosial Ekonomi Peternakan


Ilmu Tanah, Budidaya Pertanian, Sosial Ekonomi Pertanian, Hama dan Penyakit Tumbuhan, Teknologi Hasil Pertanian, Agribisnis, Perencanaan Sumber Daya Lahan


 Biologi, Pengelolaan Sumber Daya Perikanan


Fisika, Kimia, Matematika


Teknik Elektro, Teknik Sipil


Program Sarjana Ilmu-ilmu Kesehatan
Program Pendidikan Dokter, Kesehatan Masyarakat


Program Sarjana Perikanan & Kelautan
Manajemen Sumber Daya Perikanan Budidaya Perairan

UPT Bidang Studi Bahasa
Bahasa Inggris


Program Pascasarjana
Manajemen Keuangan, Manajemen SDM, Manajemen Agribisnis, Manajemen Rumah Sakit, Manajemen Pendidikan, Manajemen Pemasaran, Manajemen Administrasi PEMDA, Manajemen, Administrasi Negara, Ekonomi Pembangunan, Pertanian, Peternakan, Biologi, Ilmu Lingkungan

Soedirman
Panglima Besar yang Berprinsip
Oleh
ROY SEMBEL
dan Tim ManDiri

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, begitu kata pepatah. Namun kenyataannya, tawuran akhir-akhir ini sepertinya telah menjadi ”gaya” hidup sebagian rakyat Indonesia (tawuran antarwarga, tawuran pelajar, bahkan tawuran antarkelompok penegak hukum). Dari pada tawuran, lebih baik kita teladani Pak Dirman, yang berprinsip, mencintai rakyat, bijak dan teguh.

Berprinsip
” … perjuangan kita harus didasarkan pada kesucian,” demikian yang disampaikan Pak Dirman dalam pidato pelantikan beliau menjadi Panglima Besar. Prinsip yang mencerminkan sikap jujur, adil, dan dapat dipercaya tersebut beliau pegang teguh dalam setiap tindakan yang beliau ambil.
Misalnya saja, setelah menandatangani persetujuan gencatan senjata dengan Belanda, Jendral Sudirman menghormati semua aspek yang telah disetujui kedua belah pihak, walaupun perjanjian tersebut ternyata banyak merugikan negara Indonesia.
Dengan prinsipnya tersebut, beliau juga menenangkan pasukannya untuk mengambil sikap bijaksana. Ternyata, pihak musuhlah yang lebih dulu melanggar gencatan senjata yang telah disepakati, dengan melaksanakan Agresi II.
Mencintai rakyat
Kecintaan Pak Dirman pada Rakyat telah terbentuk jauh sebelum beliau menjadi pemimpin bangsa. Dengan pengetahuan, tenaga, kemampuan yang dimiliki, Soedirman muda yang waktu itu sudah menjadi tokoh masyarakat setempat berupaya membantu rakyat tidak hanya dalam bidang pendidikan (mengajar di sekolah rakyat), tapi juga dalam hal kepemimpinan (melalui organisasi pandu yang beliau pimpin), dan ekonomi (melalui kegiatan koperasi yang beliau rintis).
Kecintaan pada rakyat terus berlanjut ketika beliau memasuki masa dinas ketentaraan. Jendral Soedirman sadar bahwa rakyat pada awal berdirinya Republik Indonesia banyak mengalami tekanan baik secara ekonomi, politik, maupun sosial. Beliau juga paham bahwa Tentara Republik Indonesia tidak bisa berjuang sendirian untuk membangun bangsa.
Untuk itu Pak Dirman dan pasukan berjuang untuk dan bersama rakyat. Perjuangan rakyat yang pada awalnya cenderung terkotak-kotak berdasarkan idealisme dan kedaerahan dihimbau untuk bersatu melawan musuh yang ingin kembali bertakhta, sambil berupaya terus membangun bangsa walaupun dengan sarana yang terbatas.

Bijak
Seperti layaknya seorang pemimpin besar, Pak Dirman terkenal sebagai sosok pemimpin yang bijak, baik dalam berkata-kata maupun dalam bertindak. Ketika Presiden Soekarno memerintahkan Jendral Soedirman dan Pasukan untuk ”mundur” sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Renville, sang jendral tidak langsung protes.
Dengan saksama Jendral Soedirman memikirkan cara terbaik untuk menjalankan perintah tersebut tanpa mematahkan semangat anak buah yang mungkin saja merasa harga diri mereka terinjak-injak karena harus mundur.
Kemudian, sang pemimpin besar memerintahkan anak buahnya dengan kata-kata yang bijak namun tegas untuk ”hijrah” dari garis belakang pasukan Van Mook. Masa ”hijrah” ini digunakan Jendral Besar Soedirman dan pasukannya untuk membangun strategi dan menyusun kekuatan yang lebih besar.

Teguh
Keteguhan hati Pak Dirman sudah terlihat sejak masa beliau aktif di kepanduan. Pada suat kegiatan kepanduan di padang terbuka di daerah pegunungan, banyak peserta yang menyerah pada hawa dingin dan bergegas pulang.
Tidak demikian dengan Soedirman muda yang teguh bertahan di medan yang dingin untuk menyelesaikan tugas yang telah dibebankan kepadanya.
Keteguhan ini juga diperlihatkan beliau pada masa bergerilya. Walaupun kondisi fisik lemah, Jendral Soedirman tetap teguh mendampingi pasukannya di lapangan untuk menyusun kekuatan mengusir musuh.
Keteguhan ini merupakan salah satu kualitas yang membuat berbagai pihak hormat dan percaya kepada pemimpin bangsa yang satu ini.
Perjuangan Jendral Besar Soedirman menunjukkan bahwa prinsip, kecintaan pada rakyat, sikap bijak, dan keteguhan hati yang senantiasa dilandaskan pada niat yang suci merupakan landasan penting dalam bertindak.
Nah, dari pada menunggu orang lain untuk berubah, lebih baik kita mulai saja dari diri sendiri untuk bertindak berlandaskan niat suci tersebut guna membangun Indonesia tercinta.















Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tapi karena prestasinya.
Pada awal tahun 1946 ketika pihak oposisi pemerintah Republik Indonesia,
dalam hal ini Persatuan Perjuangan (PP), semakin menampakkan
kekuatannya di bidang politik, mereka berhasil meraih simpati dari
Panglima Soedirman. Ia bersimpati dengan PP karena sifat perjuangannya
yang tanpa kompromi terhadap pasukan sekutu, sembari itu dia
mengatakan Asalkan ada persatuan, seperti dalam Persatuan Perjuangan
(PP), perjuangan itu akan menang; tentara akan hidup dan mati bersama
rakyat (Antara, 19 Februari 1946).
Tanggal 25 Februari 1946 dalam suatu kongres umum Laskar Rakyat yang
dihadiri oleh Tan Malaka dan sekretariat PP, sekali lagi Panglima Soedirman
mengatakan, Mari, marilah, seluruh barisan, badan -badan berjuang
sungguh-sungguh dan jangan membiarkan rakyat menjadi korban .
Pada saat itu juga keluarlah kata-kata Panglima Soedirman yang sangat
terkenal hingga saat ini, Lebih baik di-bom atom daripada tidak merdeka
100% !
Namun demikian keterlibatan Soedirman dalam PP, tidak digubris oleh
Soekarno, karena Soekarno mengetahui bahwa Jenderal Soedirman
merupakan bobot-imbang bagi kekuatan-kekuatan politik yang ada pada
waktu itu. Dan sebaliknya, kekuatan politik pun tidak memiliki intervensi
yang kuat terhadap pahlawan perang Ambarawa tersebut (Ulf
Sundhaussen, 1986).
Pada tanggal 26 Juni 1946, Soekarno mengangkat Soedirman sebagai
Panglima Besar Angkatan Perang. Promosi ini menempatkan angkatan
udara dan angkatan laut di bawah komando taktis Soedirman. Kedudukan
Soedirman diperkuat lagi ketika Presiden pada tanggal 5 Mei 1947
mendekritkan peleburan TRI dan organisasi kelasykaran menjadi Tentara
Nasional Indonesia (TNI) dengan Soedirman sebagai Panglima Besarnya.
Tugas berat berikutnya yang dihadapi oleh PB Soedirman adalah agresi
militer Belanda pada tanggal 21 Juli 1947. Menghadapi kurang lebih
125.000 pasukan Belanda yang menyerang wilayah Rep ublik tak membuat
gentar jiwa PB Soedirman. Ia memerintahkan seluruh Tentara Nasional
Indonesia (TNI) untuk bertempur khususnya di kantong-kantong gerilya.
Meski kalah dalam persenjataan, semangat juang TNI dan laskar -laskar
rakyat tidaklah padam, walau dengan menggunakan taktik gerilya dan
taktik perang semesta semangat merdeka atau mati tertanam erat
seluruh lapisan tentara maupun masyarakat.
Demikian pula ketika menghadapi agresi militer Belanda yang kedua, 18
Desember 1948. Meski masih dalam kondisi sedang menderita sakit parah,
semangat juang Soedirman merupakan teladan yang sangat terpuji.
Sebagai seorang Panglima Besar merangkap Kepala Staf Angkatan Perang,
Soedirman merasa memikul tanggung jawab paling besar jika terjadi
konflik dengan Belanda. Ia tidak pernah lupa akan janjinya dulu ketika
dilantik sebagai Panglima Besar,
 sanggup mempertahankan kemerdekaan berikut kedaulatan Negara
Republik Indonesia yang diproklamasikan telah diproklamasikan tanggal 17
Agustus 1945 sampai tetes darah penghabi san
Pada hari Minggu-nya, 19 Desember 1948, Soedirman mengeluarkan
Instruksi Siasat No.1 yang berisi,
TNI tidak akan melakukan pertahanan linier. Perlambat serbuan musuh
dengan melakukan pengungsian secara total, dilengkapi aksi bumi hangus
terhadap semua obyek strategis. Ditambah perintah untuk membentuk
kantong perlawanan gerilya (wehrkreise) secara totaliter berikut perintah
terakhir, melakukan aksi wingate (menyusup kembali ke daerah asal) agar
menjadikan seluruh Pulau Jawa sebagai medan pertempuran 
Segera setelah itu beliau menuju ke Istana Kepresidenan di untuk
mendiskusikan aksi agresi militer Belanda tersebut dengan Bung Karno.
Diputuskan bahwa Bung Karno tetap di Jogja dengan menerima apapun
konsekuensinya sedangkan PB Soedirman meneruskan p erjuangan secara
gerilya. Sebelum mundur ke daerah gerilya Soekarno berpesan kepadanya,
Dirman, inilah pesanku kepadamu. Sebagai seorang prajurit, sebagai
seorang Jenderal, sebagai seorang Panglima TNI, jangan menyerah.
Besarkan jiwamu, tebalkan semangatmu dan hidupkan kesetiaanmu
kepada Negara, Tanah Air dan Bangsa Indonesia
PB Soedirman pun mengatakan pesan pribadinya kepada Bung Karno,   saya akan peringatkan Belanda, kalau mereka menyakiti Soekarno, maka bagi mereka tidak akan pernah ada kata ampun 
Meski tak pernah menyetujui garis politik diplomasi yang dilakukan oleh
Bung Karno dan pejuang politik lainnya akibat agresi militer Belanda kedua,
PB Soedirman berjiwa besar. Setelah dijemput oleh Letnan Kolonel
Soeharto dari basis daerah gerilyanya di desa Gadjahan, kecamatan
Pondjong, kabupaten Gunung Kidul, tanggal 10 Juli 1949, PB Soedirman
kembali ke Yogyakarta. Ia disambut dengan penuh suka cita dan keharuan
oleh masyarakat Yogya,
Para prajurit yang mengikuti parade di alun-alun untuk menghormati
Soedirman, banyak yang meneteskan air mata. Mereka terharu melihat
Panglima Besar dengan sosok tubuh kurus kering dibalut mantel, berjalan
perlahan-lahan dengan sikap gagah dan sorot mata tajam, memberikan
salam militer kepada seluruh anak buahnya . Setelah itu Soedirman
menemui Bung Karno dan Bung Hatta di istana kepresidenan.
Pada tangal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dunia di
Magelang, Jawa Tengah karena sakit tuberkulosis parah yang dideritanya.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawa n Kusuma Negara di Semaki,
Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan Pada
tahun 1997 dia mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan
bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh beberapa jenderal di RI
sampai sekarang.
Pustaka :
1. Doorstoot Naar Djokja. Julius Pour. Kompas. Desember 2009.
2. Politik Militer Indonesia. Ulf Sindhaussen. LP3ES. 1986.
3. Revoloesi Pemoeda. Ben Anderson. Sinar Harapan. 1988.
4. Sejarah Kecil Indonesia. Rosihan Anwar. Kompas. 2004

Tuesday, 6 October 2015

Motivasi Belajar



Motivasi Belajar Adalah Kunci Sukses

Motivasi belajar sangat penting dalam pengembangan diri, sebab pengembangan diri adalah belajar, belajar adalah pengembangan diri. Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian Anda saat ini, kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar.
Hanya dengan belajarlah Anda akan berkembang dan menjadi lebih baik. Jadi untuk mengukur sejauh mana Anda bisa berkembang ialah dengan mengukur sejauh mana motivasi belajar Anda. Bagaimana meningkatkan motivasi untuk belajar?

Meningkatkan Motivasi Belajar

Mengenali Penghambat Motivasi Belajar

Kita harus mengenal terlebih dahulu, apa saja yang melemahkan motivasi belajar. Seringkali semua ini hanyalah mitos belaka. Suatu keyakinan negatif yang meracuni diri kita sehingga malas belajar atau tidak memiliki motivasi belajar. Berikut adalah beberapa mitos tersebut:
  1. Ah Teori!” Banyak orang yang tidak mau belajar karena mereka tidak suka teori. Menurut mereka teori tidak penting, yang penting adalah praktek. Betul, tidak salah sama sekali. Sehebat apa pun teori yang Anda miliki jika tidak diiringi praktek, maka semuanya akan percuma. Namun saat Anda langsung praktek, maka Anda tetap saja akan belajar, yaitu belajar pada pengalaman Anda sendiri. Anda mungkin akan mencoba-coba mencari yang benar. Belajar kepada pengalaman orang lain yang sudah lebih dulu sukses adalah untuk mengurangi coba-coba Anda, sehingga Anda akan lebih cepat untuk berhasil. Teori saja memang salah. Langsung praktek bisa sering salah. Teori ditambah praktek adalah yang terbaik. Belajarlah.
  2. Saya sudah tua, sulit untuk belajar. Tidak ada kata terlalu tua untuk belajar. Kesulitan belajar karena Anda sendiri yang menghentikan belajar sehingga pola pikir kita menjadi berubah, dari pola pikir belajar menjadi pola pikir yang tertutup. Saat kualiah saya melihat banyak dosen yang sudah senior masih tetap membeli buku dan belajar. Mereka sudah tua tetapi masih belajar karena mereka biasa belajar. Jika Anda merasa sulit belajar, biasakanlah belajar meskipun sedikit demi sedikit sampai Anda terbiasa lagi belajar.
  3. Tidak ada waktu. Jika Anda sudah membaca ebook saya Seni Mengelola Waktu, maka Anda tidak akan lagi mengatakan bahwa tidak ada waktu. Alasan tidak ada waktu hanya ilusi belaka. Semua orang memiliki waktu, tetapi mengapa orang lain bisa tetapi Anda tidak? Bukan waktu yang menjadi masalah, tetapi pilihan Anda. Apakah Anda mau memprioritaskan belajar atau tidak?

Apa Manfaat Belajar Buat Saya?

Setelah Anda memahami apa saja yang menjadi penghambat motivasi belajar kemudian menyingkirkan semua penghambat tersebut, maka langkah selanjutnya ialah Anda harus membangkitkan energi yang menggerakan Anda untuk belajar. Inilah yang menjadi motivasi belajar Anda.
Tanyakan pada diri Anda: “Apa manfaatnya jika saya belajar?”
Tadi sudah disebutkan diatas, belajar adalah pengembangan diri. Dengan belajar Anda akan menjadi lebih baik. Coba renungkan, apa yang Anda dapatkan jika:
  1. Anda bisa melakukan ibadah lebih baik?
  2. Anda bisa melakukan pekerjaan (jika Anda seorang karyawan) dengan cara lebih baik dan lebih berkualitas?
  3. Anda bisa memasarkan produk atau jasa Anda dengan lebih baik (jika Anda seorang penjual atau pebisnis)?
  4. Anda bisa mendidik anak dengan lebih baik?
  5. Dan masih banyak yang lainnya.
Jawaban pertanyaan-pertanyaan diatas adalah motivasi belajar Anda.
Apa pun yang Anda lakukan dengan lebih baik akan membawa kebaikan pada diri Anda. Anda hanya bisa melakukan sesuatu dengan cara lebih baik dengan cara belajar. Pengalaman? Tidak, meski Anda memiliki pengalaman puluhan tahun, Anda tidak akan bisa melakukan sesuatu dengan cara lebih baik jika Anda tidak mengambil hikmah (belajar) dari pengalaman sebelumnya. Kuncinya adalah belajar baik dari pengalaman sendiri maupun dari pengalaman orang lain. Pengalaman atau praktek orang lain dituliskan dan disusun secara sistematis, maka jadilah sebuah teori.
Oleh karena itu, silahkan renungkan apa saja manfaat jika Anda melakukan hal-hal diatas lebih baik. Baik dalam bidang agama, pekerjaan, pendidikan, bisnis, dan apa pun yang Anda lakukan dengan lebih baik, maka semuanya akan kembali kepada Anda. Anda akan menjadi lebih baik.

Belajar Adalah Kunci Keluar Dari Masalah

Satu lagi agar Anda memiliki motivasi belajar yang tinggi adalah kesadaran bahwa kemauan belajar Anda adalah kunci agar Anda bisa keluar dari masalah.
Saat Anda sedang menghadapi masalah berat, maka Anda harus belajar agar bisa mengatasi masalah berat tersebut. Jika Anda melihat sebuah masalah sangat besar, penyebabnya karena diri Anda begitu kecil. Artinya mental Anda ciut, kemampuan Anda yang minim, wawasan yang sempit, dan keterampilan yang rendah. Artinya Anda harus memperbesar diri Anda sehingga masalah tidak lagi terlihat besar. Caranya adalah dengan belajar. Yup, tidak ada cara lain. Bukan mengeluh, bukan menyalahkan orang lain, dan bukan pula penyalahkan lingkungan.
Saya rasa manfaat kebaikan bagi diri Anda dan juga kemampuan Anda menghadapi semua masalah adalah sudah sangat cukup menjadi motivasi untuk belajar dan tetap belajar. Termasuk, saat motivasi belajar anak Anda kurang, maka Anda harus belajar bagaimana cara memotivasi anak.
Tetaplah memiliki motivasi belajar!